Thursday, January 17, 2013

Pesawat Asing Yang Meninggalkan Jejak Asap Putih Panjang Di Langit


Teror maut mengancam warga dunia hingga saat ini, disinyalir sejumlah pesawat asing kerap menyebarkan ethylene bromide dan debu micro fiber demi operasi intelijen “Project Cloverleaf” untuk mengontrol populasi dunia atau  “depopulation controlling”
Pernah melihat pesawat yang terbang tinggi dilangit lalu mengeluarkan jejak asap putih panjang dibelakangnya? Asap berupa awan panjang berwarna putih itu bernama Contrail (Condensation Trail atau jejak kondensasi), yang terjadi akibat adanya kondensasi udara. Yang tidak alami dan tak lazim adalah Chemtrail, namun apakah chemtrail itu? 
Chemtrail (Chemical Trail atau jejak kimiawi) adalah bahan kimia atau biologis yang sengaja disebar pada ketinggian tertentu oleh pemerintah Amerika dengan tujuan yang masih misterius. Awan yang terbentuk dari chemtrail ini biasa disebut chemcloud. Teori konspirasi chemtrail menyebar di internet, menyatakan bahwa aktivitas ini disengaja oleh pemerintah Amerika. Akibatnya, aparatur pemerintah AS menerima ribuan protes dari penduduk yang meminta penjelasan.
Keberadaan chemtrail dibantah oleh pemerintah dan ilmuwan di seluruh dunia. Bahkan Angkatan Udara Amerika Serikat menyatakan bahwa teori ini adalah hoax atau berita bohong. Walau dibilang oleh pemerintah tidak berbahaya, chemtrail mengakibatkan banyak orang mengalami gangguan kesehatan. Banyak orang mengeluh merasa pusing, tidak enak badan, sesak napas atau mata merah saat pesawat chemtrail menyebarkan asap. Bila asap dari pesawat chemtrail berubah menjadi awan, gangguan kesehatan akan terus berlanjut sampai awan tersebut hilang. Kandungan material dari chemtrail ternyata tidak hanya membuat gangguan kesehatan pada manusia, tapi juga membuat tanaman atau binatang terganggu kesehatannya juga. Ditengarai banyak binatang yang mati atau tanaman yang rusak akibat dari chemtrail ini. Bahkan ada yang menyebutkan chemtrail dapat membuat mandulnya tanaman atau hewan yang terkena pengaruh dari bahan chemtrail. Saat material dari chemtrail turun ke tanah, materialnya akan meresap ke dalam tanah dan juga meracuni air. Tanah akan berkurang kesuburannya dan air akan menjadi lebih berbahaya untuk dikonsumsi.
Di Amerika kandungan aluminium dan barium di tanah dan air di konfirmasi meningkat tajam pada akhir – akhir ini hingga mencapai level yang tidak layak untuk dipergunakan.
Chemtrail dipercaya mempunyai bahan sebagai berikut:
- oksida aluminium
- merkuri
- material radio aktif
- barium
- fiber
- microchip
- virus atau bakteri penyakit
Jejak-jejak kimia (chemical trails/chemtrails) yang disemprotkan pesawat asing itu berisi aerosol bermuatan virus maut. Beberapa drum berisi cairan kimia berbahaya ditempatkan di dalam pesawat untuk disemprotkan dilangit kota-kota besar. Penyemprotan chemtrails melalui pesawat, selama ini dianggap sebagai upaya menurunkan daya tahan tubuh manusia, atau bahkan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya. Chemtrails bisa ditumpangi virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya, bromium yang dicampur dengan virus influenza.
“Pihak asing yang ingin ‘menguasai’ negara ini tidak perlu melakukan perang yang mahal. Tetapi, cukup dengan melemahkan kesehatan penduduknya melalui zat-zat kimia.” “Kontrol populasi”, itulah sepertinya yang hendak dituju. Langkah ini merupakan bagian dari operasi intelijen depopulasi yang dijalankan oleh kelompok New World Order dengan mengadopsi skenario kaum Pagan. Kaum Pagan telah menetapkan, bahwa program depopulasi “project cloverleaf” akan digelar intens mulai Desember 2012.
Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan. Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar. Dengan demikian secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. Namun, Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, justru mendorong adanya liberalisasi farmasi di Indonesia. UU kesehatan yang baru, nomor 36 tahun 2009 banyak memunculkan permasalahan antara pasien dan rumah sakit. Apalagi persoalannya, kalau bukan karena biaya mahal, salah satunya terkait dengan harga obat-obatan dari luar.
Zat kimia dari Chemtrails menyebabkan sakit dan kematian
Efek dari zat kimia dan biologis yang “disiram” di langit berupa chemtrail tersebut berdampak kepada makhluk hidup agar menjadi sakit hingga berefek mematikan. Secara tidak langsung, semua serangga termasuk hewan dan tumbuhan juga ikut berdampak kepada berubahnya perilaku hewan-hewan dan mempengaruhi kesuburan tumbuhan dan tanaman. Akibatnya dunia akan menjadi chaos dan terjadi kerusuhan dimana-mana. Dengan begitu mereka para penganut New World Order (NWO) akan dapat mengontrol populasi dunia. Dengan kemampuan mengontrol populasi dunia maka mereka juga akan lebih leluasa untuk berkuasa.

6 comments:

abdul afs said...

Ini info payah dan menyesatkan secara akal otang yng normal ketinggian peswat itu berapa? Berapa tekanan udara di ketinghian itu ? Dan berapa kecepatan angin di ketinggian itu ? Jika gas di sebar di ketinggian itu ? Dan kemana gas itu aka. Terbang ? Biar yang nulis post ini mikir ?????

Unknown said...

Postingan gk berbobot, dasar goblok!!

Unknown said...

Waktu yang bejawab brother.. ini bennar

smart life said...

dapat info dari mana tuh gan? kalau saya rasa berita yang agan tayangkan itu hoax deh... kita lebih baik berbicara secara teori ilmiah daripada menduga-duga seperti itu. wajar-wajar aja para ilmuwan membantah karena asap putih itu tidak ada hubungannya dengan racun atau kimia berbahaya yang agan bilang.
kan gk baik gan, agan nuduh pemerintah AS secara sembarangan.
nih ane jelasin deh gan secara teori ilmiah.
Bahan bakar jet biasanya mengandung Hydro Carbon atau bahan bakar yang mengandung Hydrogen dan Carbon. Dalam proses pembakaran di engine, Hydrogen dan Carbon dibuang oleh engine jet pesawat terbang. Carbon sisa pembakaran menciptakan asap Carbon Dioksida(CO2) dan Carbon Monoksida(CO). Sedangkan dari pembuangan engine, Hidrogen bereaksi dengan Oksigen yang tak terbakar keluar sebagai uap air dari mesin jet. Namun karena ketinggian pesawat tersebut berada disekitar 30000 kaki dan suhu diatas sana yang mencapai -50an oC, maka buangan Hidrogen yang bercampur dengan Oksigen ini langsung terkondensasi menjadi butiran air es. Dan akhirnya menciptakan jejak bagaikan awan cirrus. Udara dingin di ketinggian tersebut menyebabkan hasil buangan mesin jet pesawat membeku dan perlahan-lahan terurai. Pada keadaan dimana beda tekanan dan temperatur udara sangat kecil (atau hampir sama), asap sisa pembakaran itu seperti tidak bergerak kemana-mana, sehingga membentuk jejak (trail). Namun karena beda tekanan dan temperatur itu masih tetap ada (walaupun kecil), maka lama-kelamaan jejak itu pun akan mengurai (mengalir ke lapisan yang lebih tinggi). Itulah yang menyebabkan tanda asap memanjang dan lambat pudarnya. Pesawat apa saja, yang mampu terbang tinggi sekali sehingga ketinggiannya mencapai daerah yang memilki suhu -50oC dapat membuat jejak seperti itu.
saya berharap agan mau mendengarkan komen ini.

Unknown said...

Aduuuh,,,

Unknown said...

Cerita ini di akui oleh mantan us force yg kini menetap di Indonesia sebagai mubaligh Islam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...