Thursday, November 29, 2012

Bupati Garut Aceng HM Fikri


Bupati Garut Aceng HM Fikri menjadi perbincangan warganya. Bupati berusia 40 tahun itu menikah lagi secara siri dengan seorang gadis berusia 18 tahun. Gadis bernama FO itu kemudian diceraikan empat hari kemudian, alasannya karena sang gadis tidak perawan lagi.
Kasus ini menjadi perhatian nasional. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku akan memanggil Aceng untuk meminta keterangan. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar juga mendukung langkah jika FO mau melanjutkan proses hukum.


"Kalau memang dilakukan upaya hukum, ya kita dukung upaya hukum itu," kata Linda.
Aceng sendiri mengaku semua permasalahan sudah diselesaikan. Dia heran masalah ini dibesar-besarkan. Aceng menduga ada motif politik di balik kasus ini untuk menyerang dirinya.
Sementara perhatian Aceng tersedot masalah pernikahan dengan ABG, infrastruktur Garut tak terurus. Anak SD terpaksa sekolah naik rakit akibat jembatan yang ambruk tak kunjung diperbaiki.

Puluhan siswa SD dan SMP Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali bersekolah menggunakan rakit, Rabu, karena air sungai meluap sedangkan jembatan sebagai akses jalan utama ambruk sejak Januari 2012. Demikian dikutip dari antara.

Salah seorang guru SDN Mekarmukti 2, Asep Sopendi, mengatakan siswa yang tinggal di Kampung Cadas Bodas, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibalong, sebelumnya sejak dua pekan tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar karena Sungai Cisanggiri meluap sejak memasuki musim hujan.

Dia mengatakan siswa SD yang tinggal di seberang sungai berjumlah 90 orang, sejak jembatan ambruk, biasanya mereka menyeberang dengan turun ke sungai.

Namun hujan yang terus mengguyur setiap hari, kata Asep, mengakibatkan seringkali anak didiknya tidak dapat sekolah karena arus sungai deras.
"Kalau dipaksakan menyeberang akan berbahaya, makanya siswa kami lebih memilih tidak sekolah dan sekolah juga memakluminya," kata Asep.


Sementara itu, Pembantu Kepala SMP Satu Atap Cibalong, Pepen Purnama, mengatakan anak didiknya yang tinggal di kampung seberang sebanyak 42 orang.

Sebagian siswa itu, kata Pepen, tidak dapat sekolah ketika Sungai Cisanggiri meluap, namun beberapa orang siswa lainnya ada yang sekolah menggunakan sepeda motor dengan memutar arah dengan jarak tempuh selama satu jam.

"Ada siswa kami yang ke sekolah memakai sepeda motor dengan cara memutar arah yang jaraknya jauh. Badan jalannya juga rusak," katanya.

Salah seorang siswa SD kelas IV, Yayu Yuliandini mengaku senang bisa kembali sekolah meskipun harus menggunakan rakit saat menyeberang sungai.
Dia berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan yang ambruk agar mudah dan merasa aman saat menyeberangi sungai.

"Nyeberang naik rakit sebenarnya takut, maunya jembatan dibangun lagi agar aman saat pergi sekolah " katanya.
Ironis memang.


[ian]

sedangkan dari artikel lain mengatakan bahwa:

Bupati Garut Aceng Fikri tengah menjadi sorotan. Semuanya berawal dari tindakannya yang menikahi Fani Oktora (18) secara siri. Tapi, yang menjadi pergunjingan tak lain karena sikap Aceng yang menceraikan Fani, hanya 4 hari setelah dinikahi!

Aceng mengaku dikenalkan kepada seorang gadis yang berasal dari Limbangan, Garut.  Dia bermaksud menikah lagi karena rumah tangganya sedang dirundung masalah. Dia sudah pisah ranjang dengan istrinya hampir 2 tahun.

"Saya menikah di rumah pribadi, disaksikan orang tua dan keluarga Fani," cerita Aceng yang kini berusia 40-an ini.

Aceng hendak menikah lagi karena tidak ingin terjebak dalam perzinahan. Nikah siri diambil karena status pernikahan dengan istrinya masih menggantung. Atas saran seorang ustad dia pun menikahi Fani pada Juli 2012.  Oleh mak comblang, Fani disebut perawan.

"Tapi ternyata sudah tidak perawan," cerita Aceng.

Akhirnya dia memberi talak tiga kepada Fani yang artinya bercerai lewat SMS. Fani hanya dinikahi selama 4 hari dan digauli sebagai istri hanya satu kali. "Saya merasa dibohongi," jelasnya.

Namun pengakuan ini dibantah oleh Fani. Sang bupati dianggapnya mencemarkan nama baiknya dan keluarganya. Sebab sudah tersebar di masyarakat, dia dicerai karena saat dinikahi sudah tidak perawan. Alasan dia tidak perawan dianggap Fani hanya mengada-ngada.

"Saya masih perawan, saya tidak pernah bergaul dengan lelaki lain," tegas Fani yang menuntut permintaan maaf dari sang bupati.


(nwk/nrl)
cuma masalahnya kenapa juga harus nikah siri dan tanpa restu istri pertama? klo ga tau tentang Islam jangan suka menghalalkan sesuatu deh...ckckckckckck...memalukan... pantas aja kang Dicky mundur, ternyata.... (xixixixixixii)  

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...