Teror maut mengancam warga dunia hingga saat ini,
disinyalir sejumlah pesawat asing kerap menyebarkan ethylene bromide dan debu
micro fiber demi operasi intelijen “Project Cloverleaf” untuk mengontrol
populasi dunia atau “depopulation controlling”
Pernah
melihat pesawat yang terbang tinggi dilangit lalu mengeluarkan jejak asap putih
panjang dibelakangnya? Asap berupa awan panjang berwarna putih itu bernama Contrail (Condensation Trail
atau jejak kondensasi), yang terjadi akibat adanya kondensasi udara. Yang tidak
alami dan tak lazim adalah Chemtrail,
namun apakah chemtrail itu?
Chemtrail (Chemical Trail atau jejak kimiawi) adalah bahan kimia atau biologis yang
sengaja disebar pada ketinggian tertentu oleh pemerintah Amerika dengan tujuan
yang masih misterius. Awan yang terbentuk dari chemtrail ini biasa disebut chemcloud. Teori konspirasi chemtrail
menyebar di internet, menyatakan bahwa aktivitas ini disengaja oleh pemerintah
Amerika. Akibatnya, aparatur pemerintah AS menerima ribuan protes dari penduduk
yang meminta penjelasan.
Keberadaan
chemtrail dibantah oleh pemerintah dan ilmuwan di seluruh dunia. Bahkan
Angkatan Udara Amerika Serikat menyatakan bahwa teori ini adalah hoax atau berita bohong. Walau
dibilang oleh pemerintah tidak berbahaya, chemtrail mengakibatkan banyak orang
mengalami gangguan kesehatan. Banyak orang mengeluh merasa pusing, tidak enak
badan, sesak napas atau mata merah saat pesawat chemtrail menyebarkan asap. Bila
asap dari pesawat chemtrail berubah menjadi awan, gangguan kesehatan akan terus
berlanjut sampai awan tersebut hilang. Kandungan material dari chemtrail
ternyata tidak hanya membuat gangguan kesehatan pada manusia, tapi juga membuat
tanaman atau binatang terganggu kesehatannya juga. Ditengarai banyak binatang
yang mati atau tanaman yang rusak akibat dari chemtrail ini. Bahkan ada yang
menyebutkan chemtrail dapat membuat mandulnya tanaman atau hewan yang terkena
pengaruh dari bahan chemtrail. Saat material dari chemtrail turun ke tanah,
materialnya akan meresap ke dalam tanah dan juga meracuni air. Tanah akan
berkurang kesuburannya dan air akan menjadi lebih berbahaya untuk dikonsumsi.
Di
Amerika kandungan aluminium dan barium di tanah dan air di konfirmasi meningkat
tajam pada akhir – akhir ini hingga mencapai level yang tidak layak untuk
dipergunakan.
Chemtrail dipercaya mempunyai bahan
sebagai berikut:
- oksida aluminium
- merkuri
- material radio aktif
- barium
- fiber
- microchip
- virus atau bakteri penyakit
- oksida aluminium
- merkuri
- material radio aktif
- barium
- fiber
- microchip
- virus atau bakteri penyakit
Jejak-jejak
kimia (chemical trails/chemtrails) yang disemprotkan pesawat asing itu berisi
aerosol bermuatan virus maut. Beberapa drum berisi cairan kimia berbahaya
ditempatkan di dalam pesawat untuk disemprotkan dilangit kota-kota besar. Penyemprotan
chemtrails melalui pesawat, selama ini dianggap sebagai upaya menurunkan daya
tahan tubuh manusia, atau bahkan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya.
Chemtrails bisa ditumpangi virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya,
bromium yang dicampur dengan virus influenza.
“Pihak
asing yang ingin ‘menguasai’ negara ini tidak perlu melakukan perang yang
mahal. Tetapi, cukup dengan melemahkan kesehatan penduduknya melalui zat-zat
kimia.” “Kontrol populasi”, itulah sepertinya yang hendak dituju. Langkah ini
merupakan bagian dari operasi intelijen depopulasi yang dijalankan oleh kelompok
New World Order dengan mengadopsi skenario kaum Pagan. Kaum Pagan telah
menetapkan, bahwa program depopulasi “project cloverleaf” akan digelar
intens mulai Desember 2012.
Penyebaran
zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan.
Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk
dengan obat-obatan kimia dari luar. Dengan demikian secara ekonomi, industri
farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal
ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. Namun,
Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, justru mendorong adanya
liberalisasi farmasi di Indonesia. UU kesehatan yang baru, nomor 36 tahun 2009
banyak memunculkan permasalahan antara pasien dan rumah sakit. Apalagi
persoalannya, kalau bukan karena biaya mahal, salah satunya terkait dengan
harga obat-obatan dari luar.
Zat kimia dari Chemtrails menyebabkan sakit dan kematian
Efek dari zat kimia dan biologis yang “disiram”
di langit berupa chemtrail tersebut berdampak kepada makhluk hidup agar menjadi
sakit hingga berefek mematikan. Secara tidak langsung, semua serangga termasuk
hewan dan tumbuhan juga ikut berdampak kepada berubahnya perilaku hewan-hewan
dan mempengaruhi kesuburan tumbuhan dan tanaman. Akibatnya dunia akan menjadi
chaos dan terjadi kerusuhan dimana-mana. Dengan begitu mereka para penganut New
World Order (NWO) akan dapat mengontrol populasi dunia. Dengan kemampuan
mengontrol populasi dunia maka mereka juga akan lebih leluasa untuk berkuasa.
6 comments:
Ini info payah dan menyesatkan secara akal otang yng normal ketinggian peswat itu berapa? Berapa tekanan udara di ketinghian itu ? Dan berapa kecepatan angin di ketinggian itu ? Jika gas di sebar di ketinggian itu ? Dan kemana gas itu aka. Terbang ? Biar yang nulis post ini mikir ?????
Postingan gk berbobot, dasar goblok!!
Waktu yang bejawab brother.. ini bennar
dapat info dari mana tuh gan? kalau saya rasa berita yang agan tayangkan itu hoax deh... kita lebih baik berbicara secara teori ilmiah daripada menduga-duga seperti itu. wajar-wajar aja para ilmuwan membantah karena asap putih itu tidak ada hubungannya dengan racun atau kimia berbahaya yang agan bilang.
kan gk baik gan, agan nuduh pemerintah AS secara sembarangan.
nih ane jelasin deh gan secara teori ilmiah.
Bahan bakar jet biasanya mengandung Hydro Carbon atau bahan bakar yang mengandung Hydrogen dan Carbon. Dalam proses pembakaran di engine, Hydrogen dan Carbon dibuang oleh engine jet pesawat terbang. Carbon sisa pembakaran menciptakan asap Carbon Dioksida(CO2) dan Carbon Monoksida(CO). Sedangkan dari pembuangan engine, Hidrogen bereaksi dengan Oksigen yang tak terbakar keluar sebagai uap air dari mesin jet. Namun karena ketinggian pesawat tersebut berada disekitar 30000 kaki dan suhu diatas sana yang mencapai -50an oC, maka buangan Hidrogen yang bercampur dengan Oksigen ini langsung terkondensasi menjadi butiran air es. Dan akhirnya menciptakan jejak bagaikan awan cirrus. Udara dingin di ketinggian tersebut menyebabkan hasil buangan mesin jet pesawat membeku dan perlahan-lahan terurai. Pada keadaan dimana beda tekanan dan temperatur udara sangat kecil (atau hampir sama), asap sisa pembakaran itu seperti tidak bergerak kemana-mana, sehingga membentuk jejak (trail). Namun karena beda tekanan dan temperatur itu masih tetap ada (walaupun kecil), maka lama-kelamaan jejak itu pun akan mengurai (mengalir ke lapisan yang lebih tinggi). Itulah yang menyebabkan tanda asap memanjang dan lambat pudarnya. Pesawat apa saja, yang mampu terbang tinggi sekali sehingga ketinggiannya mencapai daerah yang memilki suhu -50oC dapat membuat jejak seperti itu.
saya berharap agan mau mendengarkan komen ini.
Aduuuh,,,
Cerita ini di akui oleh mantan us force yg kini menetap di Indonesia sebagai mubaligh Islam.
Post a Comment